Bagaimana teknik memperkenalkan tari pada anak yang tepat, sehingga anak tidak jenuh untuk mempelajarinya.
Empat hal inilah sebagai dasar untuk pengenalan tari kepada anak. Pemahaman awal sangat perlu, sehingga
tari tidak hanya dianggap sebagai keterampilan ansich. Anggapan sementara pihak
yang mengatakan bahwa pelajaran tari hanya sebagai pelajaran praktek tidak
beralasan, karena kenyataan tari juga memiliki latar belakang sejarah yang
sangat kompleks terkait dengan perjalanan budaya suatu bangsa. Namun yang lebih
penting guru harus mampu menunjukkan bahwa tari adalah salah satu sumber pendidikan
yang efektif diterapkan untuk anak.Pelajaran tari bukan bertujuan untuk mempelajari sikap gerak saja, namun
juga sikap mental, kedisiplinan, sehingga pendidikan tari itu menjadi media
pendidikan.
Dalam bukunya tentang Pendidikan Ki Hadjar Dewantara menyebutkan bahwa
tari anak-anak akan memberi pengaruh terhadap ketajaman pikiran, kehalusan rasa
dan kekuatan kemauan serta memperkuat rasa kemerdekaan. Rudolph Steiner
menyebut bahwa pengaruh ritme atau wiromo dalam iringan tari akan dapat
digunakan sebagai media untuk mencapai budipekerti yang harmonis.
Dari dasar-dasar tersebut dapat ditunjukkan bahwa pendidikan tari adalah
sarana bagi usaha pembentukan pribadi anak. Hal ini mengingat usia anak-anak secara
umum haus akan ekspresi, hal ini harus disalurkan dalam pendidikan kesenian,
sehingga tidak terjadi penyimpangan dalam penuangan ekspresi ketika anak itu
menginjak sekolah lanjut. Di sinilah pentingnya pelajaran kesenian dipahami
sebagai salah satu kebutuhan hidup manusia.
Seni sebagai bagian dari isi kebudayaan merupakan ungkapan ekspresi jiwa
dari pelakunya, terbukti mampu mengakumulasikan beberapa keteladanan yang
dituangkan dalam makna-makna simbolis lewat berbagai medium, salah satunya
adalah gerak.
Dalam pendekatan terhadap seni gerak tari ada anggapan bahwa anak-anak
terutama dilibatkan kedalam dan memperoleh penguasaan motorik terhadap gerak
seni anak. Bergerak sambil bersuara dengan menggunakan rasa, meskipun tanpa
ketrampilan sangat penting dalam pengalaman seni. Demikian pula jika diberi motivasi
untuk menciptakan gerak berdasaskan pengamatan terhadap kesayangan binatang
yang ada dirumahnya, pasti akan bermunculan gerak-gerak yang lucu berbeda satu
dengan yang lainnya. Tidak tertutup kemungkinan akan munculnya gerak sambil
bersuara atau berteriak mengekspesikan hasil pengamatannya. Dalam pengalaman
seni anak akan bertemu elemen-elemen seni gerak tari, sehingga proses
penjelajahan terhadap gerak dan irama sangat berarti bagi perkembangan estetis
anak.
Bagaimana mengajarkan tari untuk anak yang efektif ? Kita perlu memahami
pembatasan kelas dan usia anak. Ini sangat perlu diketahui. Untuk memberikan
materi kelas I s/d III kita dapat menerapkan sistem pelajaran imitasi
(menirukan) gerak bebas dengan mengutamakan ketepatan irama. Baru kemudian menirukan
gerak dengan ketepatan gerak. Dan terakhir adalah improvisasi secara bebas.
Untuk kelas IV s/d VI, secara umum metode di atas dapat diterapkan,
namun dengan penekanan pada unsur kualitas gerak.
Materi tari untuk anak dapat kita klasifikasikan sebagai berikut:
1. Tari yang disusun berdasarkan permainan anak keseharian (dolanan)
2. Tari yang disusun atas dasar teks lagu
3. Tari yang disusun atas dasar lagu
4. Imitasi gerak dalam kehidupan sehari-hari
5. Imitasi tari tradisional
6. Tari tradisional yang disesuaikan dengan jiwa anak
7. Tari tradisional yang disesuaikan dengan kemampuan anak
Anak usia dini mempunyai kualitas gerak yang sesuai dengan karakteristik
anak, yaitu bersifat agresif dan energik. Jika dikembangkan dan dibina akan
menjadikan aset yang tak ternilai harganya.
***dari berbagai
sumber
SOFTWARE PENAMBAH SALDO REKENING TABUNGAN Anda ingin uang mengalir terus ke rekening Anda? Inilah solusinya. Download Segera. GRATIS!! |
0 komentar:
Posting Komentar