Follow Me 
  

Tampilkan postingan dengan label Seni. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Seni. Tampilkan semua postingan

MENGENAL GAMBAR ILUSTRASI


Ilustrasi adalah hasil visualisasi dari suatu tulisan dengan teknik drawing, lukisan, fotografi, atau teknik seni rupa lainnya yang lebih menekankan hubungan subjek dengan tulisan yang dimaksud daripada bentuk.

Tujuan ilustrasi adalah untuk memperkuat, memperjelas, memperindah, mempertegas, memperkaya, menerangkan atau menghiasi suatu cerita, tulisan, puisi, atau informasi tertulis lainnya. Diharapkan dengan bantuan visual, tulisan tersebut lebih mudah dicerna.
Gambar ilustrasi yang baik adalah ilustrasi yang dapat merangsang dan membantu pembaca untuk berimajinasi tentang cerita, ilustrasi sangat membantu mengembangkan imajinasi dalam memahami narasi.

Fungsi dari gambar ilustrasi dapat juga dimanfaatkan untuk menghidupkan sebuah cerita. Fungsi khusus ilustrasi antara lain:
1. Memberikan bayangan setiap karakter di dalam cerita
2. Memberikan bayangan bentuk alat-alat yang digunakan di dalam tulisan ilmiah
3. Memberikan bayangan langkah kerja
4. Mengkomunikasikan cerita.
5. Menghubungkan tulisan dengan kreativitas dan individualitas manusia.
6. Memberikan humor-humor tertentu untuk mengurangi rasa bosan.
7. Dapat menerangkan konsep yang disampaikan

Objek gambar ilustrasi dapat berupa gambar manusia, hewan, dan tumbuh-tumbuhan. Gambar-gambar tersebut dapat berdiri sendiri atau gabungan dari berbagai macam objek yang berbeda. Objek gambar disesuaikan dengan tema cerita atau narasi yang di buat. Gambar ilustrasi dapat dibuat dalam bentuk cerita bergambar, karikatur, kartun, komik dan ilustrasi karya sastra berupa puisi atau sajak. Gambar ilustrasi dapat diberi berwarna atau hitam putih saja. Pembuatan gambar ilustrasi dapat dilakukan dengan cara manual maupun dengan menggunakan teknologi digital.

http://leadertreni.net/yoki


Langkah Menggambar Ilustrasi
1.    Gagasan
Gagasan bersumber dari bahan yang akan diilustrsikan. Setelah ada gagasan, tentukanlah adegan apa yang akan digambar, siapa saja tokohnya, bagaimana suasananya, tentukan pula corak gambar dan media yang akan kamu gunakan.

2.    Sketsa
Proses enggambar yang paling awal adalah mengsket atau membuat rancangan gambar (sketsa) dengan menggunakan pensil warna atau langsung mengguakan media yang akan dipakai.
Gagasan yang ada dituangkan bersamaan dengan proses mensket. Rencanakan gambar baik-baik. Buatlah coretan kira-kira bagaimana tata letak objek yang digambar dan bagaimana gerak yang terjadi. Satukan semua unsur gambar yang direncanakan. Beri detail sehingga gambar lebih sempurna. Beri gambar sesuai corak yang telah kamu tentukan. Setiap unsur harus bercorak sama agar tak terkesan seperti kolase.
 
3.    Pewarnaan
Setelah sket di anggap selesai, kita dapat mewarnai. Pewarnaan dalam menggambar ekspresi dapat dilaksanakan dengan dua corak, yaitu corak realis da corak bukan realis (ekspresionisme, impresionisme, abstrakisme, dan lain-lain).
Pewarnaan corak realis harus sesuai dengan keadaan nyata. Sedangkan pewarnaan corak bukan realis lebih bebas atau tidak terikat oleh warna aslinya.
 

Media Gambar Ilustrasi
1.    Media Hitam Putih
Pada masa lalu, banyak orang menggambar ilustrasi menggunakan trekpen sebagai alat utamanya dan bak tinta sebagai pewarnanya. Trekpen digunakan karena penggunaannya mudah. Dengan perkembangan teknologi banyak peralatan yang lebih mudah dan praktis,yaitu dengan mengguakan spidol, rapido, pena bahkan computer.

2.    Media Pewarna
    cat air
Menurut arti kata cat air ialah cat atau bahan yang dipakai untuk mewarnai sesuatu dan penggunaannya memakai air. Menurut sifatnya, cat air terbai menjadi 2 jenis, yaitu Transparant water colour dan Nontransparant/ opaque water colour


    pensil warna
Jenis pensil ini banyak mengandung lilin. Biasanya pilihan warnanya banyak, tetapi bahannya agak sulit digunakan tergantung kualitas pensil warnanya.
Ragam Gambar Ilustrasi
1. Komik
Komik berasal dari kata comic yang berarti lucu atau jenaka. Dalam penyajiannya, komik terdiri dari rangkaian gambar yang satu dengan lainnya saling melengkapi dan mengandung suatu cerita atau disebut comic strip.




2. Cover
Cover berarti kulit atau sampul pada majalah atau buku. Gambar pada cover memuat atau mewakili isi buku atau majalah.Di majalah atau surat kabar dibagian sesudah atau sebelum tulisan selesai sering terdapat gambar yang disebut vignette (baca = vinyet). vignette adalah gambar yang berfungsi untuk menghias atau mengisi kolom atau halaman kosong pada majalah atau surat kabar.

3. Ilustrasi Karya Sastra
dengan berbagai jenis, seperti cerita pendek atau cerita bergambar, akan tampak menarik bila terdapat gambar ilustrasinya. Selain itu, ilustrasi akan membuat orang tertarik untuk membacanya.
ilustrasi karya sastra


Corak Gambar Ilustrasi
1.    Realis
Realis artinya gambar dibuat sesuai dengan keadaan yang sebernarnya, baik prooprsi maupun anatomi dibuat sama menyerupai dengan objek yang di gambar.


Gambar karikatural dibedakan menjadi dua, yaitu gambar karikatur dan gambar kartun.
2.  Karikatur
Karikatur berasal dari bahasa Italia caricature yang berarti melebih-lebihkan atau mengubah bentuk (deformasi). Gambar karikatur menampilkan objek seseorang denagn karakter yang aneh dan lucu dan mengandung kritikkan dan sindiran.


3. Kartun
Kartun adalah gambar yang berfungsi menghibur, karena berisikan humor. Gambar kartun dapat berupa tokoh binatang atau manusia. William Hogart merupakan Tokoh yang dikenal sebagai Bapak Kartun Modern. Kartunis yang terkenal di Indonesia adalah Hari Pede, Gunawan Raharjo, Itos Budi Santosa, dan sebagainya.


4. Gambar Dekoratif
Gambar dekoratif diwujudkan dengan cara menstiril atau mengubah bentuk yang ada di alam tanpa meninggalkan ciri khasnya.
Corak dekoratif adalah corak yang sering ditemukan terutama dalam rumah.



Unsur Utama Gambar Ilustrasi
1.   Gambar Manusia
Untuk dapat menggambar tokoh manusia yang baik kita perlu mengetahui dan menguasai proporsi dan anatomi tubuh manusia. Proporsi artinya perbandingan bagian per bagian dengan keseluruhan. Sedangkan anatomi adalah kedudukan struktur tulang dan otot yang menentukan besar kecil dan cekung-cembung (menonjol-tidaknya) tubuh manusia sehigga menentukan bentuk keseluruhan tubuh.


  2. Gambar Tokoh Binatang.
Dalam menggambar tokoh binatang juga perlu diperhatikan proporsi dan anatominya. Jenis dan bentuk binatang dapat dikelompokkan menjadi binatang darat, udara, dan air.


  3. Gambar Tumbuhan.
Menggambar tumbuhan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu secara sederhana dan lengkap. Dalam menggambar secarasederhana, tumbuhan tidak digambarkan secara mendetail, tetapi hanya berupa kesan tumbuhan. Dalam menggambar lengkap, tumbuhan digambarkan dengan mendetail dan cermat bagiannya.



***dari berbagai sumber

































MENGENAL TOKOH-TOKOH DALAM MAHABHARATA

Mahabharata (Sanskerta: महाभारत) adalah sebuah karya sastra kuno yang berasal dari India, yang konon ditulis oleh Bhagawan Byasa atau Wyasa dari India. Buku ini terdiri dari delapan belas kitab, maka dinamakan Astadasaparwa (asta = 8, dasa = 10, parwa = kitab). Namun, ada pula yang meyakini bahwa kisah ini sesungguhnya merupakan kumpulan dari banyak cerita yang semula terpencar-pencar, yang dikumpulkan semenjak abad ke-4 sebelum Masehi. Secara singkat, Mahabharata menceritakan kisah konflik para Pandawa lima dengan saudara sepupu mereka, seratus orang Korawa, mengenai sengketa hak pemerintahan kerajaan Kuru, dengan pusat pemerintahan di Hastinapura. Puncaknya adalah perang Bharatayuddha di Kurukshetra dan pertempuran tersebut berlangsung selama delapan belas hari.
Perang di Kurukshetra (Dewanagari: कुरुक्षेत्रयुद्ध; IAST: Kurukṣētrayud'dha), yang merupakan bagian penting dari wiracarita Mahabharata, dilatarbelakangi perebutan kekuasaan antara lima putra Pandu (Pandawa) dengan seratus putra Dretarastra (Korawa). Dataran Kurukshetra yang menjadi lokasi pertempuran ini masih bisa dikunjungi dan disaksikan sampai sekarang. Kurukshetra terletak di negara bagian Haryana, India.
Pertempuran tersebut tidak diketahui dengan pasti kapan terjadinya, sehingga kadang-kadang disebut terjadi pada "Era Mitologi". Beberapa peninggalan puing-puing di Kurukshetra (seperti misalnya benteng) diduga sebagai bukti arkeologinya. Menurut kitab Bhagawadgita, perang di Kurukshetra terjadi 3000 tahun sebelum tahun Masehi (5000 tahun yang lalu) dan hal tersebut menjadi referensi yang terkenal.
Pihak Pandawa
Pandawa dan Drupadi
Pasukan Pandawa lima dibagi menjadi tujuh aksohini (divisi). Setiap aksohini dipimpin oleh Raja Drupada dan kedua putranya — Pangeran Drestadyumna dan Pangeran Srikandi — dari Panchala, Raja Wirata dari Matsya, Satyaki, Cekitana dan Bima. Setelah berunding dengan para pemimpin mereka, para Pandawa menunjuk Drestadyumna sebagai panglima perang pasukan Pandawa. Kitab Mahabharata menyebutkan bahwa seluruh kerajaan di daratan India utara bersekutu dengan Pandawa dan memberikannya pasukan yang jumlahnya besar. Beberapa di antara mereka yakni: Kerajaan Kekeya, Kerajaan Pandya, Kerajaan Chola, Kerajaan Kerala, Kerajaan Magadha, dan masih banyak lagi.

http://leadertreni.net/yoki


Pihak Kurawa
Kurawa
 Duryodana meminta Bisma untuk memimpin pasukan Kurawa. Bisma menerimanya dengan perasaan bahwa ketika ia bertarung dengan tulus ikhlas, ia tidak akan tega menyakiti para Pandawa. Bisma juga tidak ingin bertarung di sisi Karna dan tidak akan membiarkannya menyerang Pandawa tanpa aba-aba darinya. Bisma juga tidak ingin dia dan Karna menyerang Pandawa bersamaan dengan ksatria Kurawa lainnya. Ia tidak ingin penyerangan secara serentak dilakukan oleh Karna dengan alasan bahwa kasta Karna lebih rendah daripada kastanya. Bagaimanapun juga, Duryodana memaklumi keadaan Bisma dan mengangkatnya sebagai panglima tertinggi pasukan Kurawa. Pasukan dibagi menjadi sebelas divisi. Seratus Kurawa dipimpin oleh Duryodana sendiri bersama dengan adiknya — Dursasana, putera kedua Dretarastra, dan dalam pertempuran tersebut Kurawa dibantu oleh Drona dan putranya Aswatama, kakak ipar para Kurawa — Jayadrata, serta guru mereka — Krepa. Selain itu, turut pula Kertawarma dari Wangsa Yadawa, Salya dari Madra, Sudaksina dari Kamboja, Burisrawa putra Somadatta, Raja Bahlika, Sangkuni dari Gandhara, Wrehadbala Raja Kosala, Winda dan Anuwinda dari Awanti, dan masih banyak lagi para ksatria dan raja yang memihak Kurawa demi Hastinapura maupun Dretarastra.

Meskipun pertempuran tersebut merupakan pertikaian antar dua keluarga dalam satu dinasti, namun juga melibatkan berbagai kerajaan di daratan India pada masa lampau. Pertempuran tersebut terjadi selama 18 hari, dan jutaan tentara dari kedua belah pihak gugur. Perang tersebut mengakibatkan banyaknya wanita yang menjadi janda dan banyak anak-anak yang menjadi anak yatim. Perang ini juga mengakibatkan krisis di daratan India dan merupakan gerbang menuju zaman Kaliyuga, zaman kehancuran menurut kepercayaan Hindu.

 Tokoh - tokoh lain dalam Mahabharata
Pihak Pandawa
Drestayumna

















 Drupada
 
















Srikandi
 
















 Pihak Kurawa
Bisma


















Druna

















 Sengkuni

















 Aswatama




















(dari berbagai sumber)

MENGENAL TOKOH DALAM EPOS RAMAYANA

Epos Ramayana - Kata Ramayana (dari bahasa Sanskerta: रामायण, Rāmâyaṇa; yang berasal dari kata Rāma dan Ayaṇa yang berarti "Perjalanan Rama") adalah sebuah cerita epos dari India yang digubah oleh Walmiki (Valmiki) atau Balmiki. Cerita epos lainnya adalah Mahabharata.

Beberapa babak maupun adegan dalam Ramayana dituangkan ke dalam bentuk lukisan maupun pahatan dalam arsitektur bernuansa Hindu. Wiracarita Ramayana juga diangkat ke dalam budaya pewayangan di Nusantara, seperti misalnya di Jawa dan Bali.
 
Ada banyak tokoh yang terlibat dalam epos Ramayana ini. Berikut ini kita akan lebih lagi mengenal tokoh-tokoh dalam epos Ramayana :
1. Sri Rama
tokoh Sri Rama
 Disebut juga Ramawijaya, Raghawa, Ramabhadra atau Bathara Rama. Berasal dari Kerajaan Ayodya, putra dari Prabu (Raja) Dasarata dan Dewi Raghu, cucu dari Prabu Banaputra. Pada masa kecil dan remaja dididik tentang keutamaan dan kesaktian oleh Bagawan Wasistha. Karena kepandaian, kesaktian dan kehalusan budinya, Sri Rama mendapat anugrah sebagai titisan Sang Hyang Wisnu yang bertugas memusnahkan angkara murka di muka bumi. Sri Rama beristerikan Dewi Shinta, setelah memenangkan sayembara menarik Busur Pusaka Kerajaan Mantili (Mithiladiraja). Sri Rama memiliki anak yaitu Kusiya, dan Rama Batlawa.
2. Dewi Shinta

Tokoh Sinta
Sering juga disebut sebagai Sintadewi, Rakyan Sinta, Janaki, atau Maithali. Putri dari Mantili ini berayahkan Prabu Janaka. Merupakan titisan dari bidadari kayangan Dewi Sri Widowati. Menjadi permasuri Sri Rama, raja Ayodya. Memiliki sifat setia dan berbakti kepada suami. Hal ini dibuktikan ketika Dewi Shinta diculik oleh Rahwana, dia dapat mempertahankan kesuciannya. Pada saat kesuciannya diuji oleh Sri Rama dengan cara dibakar, Shinta dapat selamat dari kobaran api.
3. Laksmana

Laksmana atau Lesmana merupakan putera ketiga Raja Dasarata yang bertahta di kerajaan Kosala, dengan ibukota Ayodhya. Kakak sulungnya bernama Rama, kakak keduanya bernama Bharata, dan adiknya sekaligus kembarannya bernama Satrugna. Di antara saudara-saudaranya, Laksmana memiliki hubungan yang sangat dekat terhadap Rama. Mereka bagaikan duet yang tak terpisahkan. Ketika Rama menikah dengan Sita, Laksmana juga menikahi adik Dewi Sita yang bernama Urmila.

4. Rahwana
 Disebut juga Dasamuka, Rawana, Dasawadana, Dasanana, Dasawaktra, Dasasirsa, Wingsatibahu, Dasasya. Bermukim di Alengka (Ngalengkadiraja). Merupakan putra dari Bagawan Wiswara dan Dewi Sukesi. Dasamuka menjadi Raja di Alengka menggantikan sang kakek bernama Prabu Sumali. Memiliki Patih (Perdana Menteri) bernama Prahastha. Berpermaisurikan Dewi Tari, dan memiliki putra mahkota bernama Indrajit (Megananda). Anak-anaknya yang lain diantaranya : Trisirah, Trikaya, Trinetra, Dewantaka, Dewatumut, Pratalamaryam. Dasamuka memiliki ajian Pancasona yang membuatnya dapat hidup kembali bila menyentuh tanah setiap kali musuh mengalahkannya. Dasamuka memilik sifat angkara, senang menganiaya, tidak mau kalah, dan semua keinginannya harus terlaksana. Dalam hidupnya Dasamuka memiliki obsesi untuk mempersunting Titisan dari Dewi Sri Widowati, yang antara lain menitis pada Dewi Shinta.

5. Sugriwa
Tokoh Sugriwa
 Sugriwa adalah seorang tokoh protagonis dalam wiracarita Ramayana. Ia adalah seorang raja kera dan merupakan seekor wanara. Ia tinggal di Kerajaan Kiskenda bersama kakaknya yang bernama Subali. Ia adalah teman Sri Rama dan membantunya memerangi Rahwana untuk menyelamatkan Sita.
Nama Sugriwa dalam bahasa Sanskerta (Sugrīva) artinya adalah "leher yang tampan".

6. Subali
Tokoh Subali
 Subali adalah seorang raja Wanara dalam wiracarita Ramayana. Ia merupakan kakak dari Sugriwa, sekutu Sri Rama. Ketika terjadi perselisihan antara kedua Wanara bersaudara itu, Rama berada di pihak Sugriwa. Subali akhirnya tewas di tangan pangeran dari Ayodhya tersebut.
Subali juga dikenal dalam dunia pewayangan Jawa sebagai seorang pendeta Wanara berdarah putih yang tinggal di puncak Gunung Sunyapringga. Ia memiliki Aji Pancasunya (di daerah Sunda disebut Pancasona) yang membuatnya tidak bisa mati. Ilmu kesaktian tersebut diwariskannya kepada Rahwana, musuh besar Rama.

7. Anggada
Tokoh Anggada
Anggada adalah wanara muda yang sangat tangkas dan gesit. Kekuatannya sangat dahsyat, sama seperti ayahnya, yakni Subali. Dalam kitab Ramayana disebutkan bahwa ia dapat melompat sejauh sembilan ratus mil. Anggada dilindungi oleh Rama dan akhirnya membantu Rama, berperang melawan Rahwana merebut kembali Dewi Sita.

8. Hanoman
Tokoh Hanoman
Hanoman juga disebut sebagai Anoman, adalah salah satu dewa dalam kepercayaan agama Hindu, sekaligus tokoh protagonis dalam wiracarita Ramayana yang paling terkenal. Ia adalah seekor kera putih dan merupakan putera Batara Bayu dan Anjani, saudara dari Subali dan Sugriwa. Menurut kitab Serat Pedhalangan, tokoh Hanoman sebenarnya memang asli dari wiracarita Ramayana, namun dalam pengembangannya tokoh ini juga kadangkala muncul dalam serial Mahabharata, sehingga menjadi tokoh antar zaman. Di India, hanoman dipuja sebagai dewa pelindung dan beberapa kuil didedikasikan untuk memuja dirinya.

9. Jatayu
Tokoh Jatayu
 Jatayu adalah putra Aruna dan keponakan Garuda. Ia merupakan saudara Sempati. Ia adalah seekor burung yang melihat bagaimana Dewi Sita diculik oleh Rawana. Ia berusaha melawan tetapi kalah bertarung dan akhirnya mati. Tetapi ketika belum mati dan masih sekarat masih bisa melaporkan kepada Sri Rama bahwa Dewi Sita istrinya, diculik. Tempat dimana Sri Rama menemukan Jatayu yang sedang sekarat dinamakan "Jatayumangalam", sekarang dikenal sebagai "Chadayamangalam", terletak di Distrik Kollam, Kerala. Batu besar di tempat tersebut dinamai "JatayuPara", diambil dari nama Jatayu. Tempat itu dimanfaatkan sebagai obyek wisata.

10. Wibisana
Tokoh Wibisana
Ia adalah adik kandung Rahwana yang menyeberang ke pihak Sri Rama. Dalam perang besar antara bangsa Rakshasa melawan Wanara, Wibisana banyak berjasa membocorkan kelemahan kaumnya, sehingga pihak Wanara yang dipimpin Rama memperoleh kemenangan. Sepeninggal Rahwana, Wibisana menjadi raja Alengka. Ia dianggap sebagai salah satu Chiranjiwin, yaitu makhluk abadi selamanya. Dalam pewayangan Jawa, Wibisana sering disebut dengan nama lengkap Gunawan Kuntawibisana. Tempat tinggalnya bernama Kasatrian Parangkuntara.

11. Kumbakarna
Tokoh Kumbakarna
Kumbakarna adalah saudara kandung Rahwana, raja rakshasa dari Alengka. Kumbakarna merupakan seorang rakshasa yang sangat tinggi dan berwajah mengerikan, tetapi bersifat perwira dan sering menyadarkan perbuatan kakaknya yang salah. Ia memiliki suatu kelemahan, yaitu tidur selama enam bulan, dan selama ia menjalani masa tidur, ia tidak mampu mengerahkan seluruh kekuatannya.

12. Nila
Tokoh Nila
Nila adalah seekor kera berwarna gelap yang berada di kubu Sri Rama dalam perang melawan Rahwana.Selama masa petualangan mencari Sita, Nila berperan penting, terutama dalam pembangunan jembatan Situbanda karena struktur jembatan tersebut dirancang oleh Nila. Dalam pertempuran besar di Alengka, Nila bersama para wanara yang lain bertarung mengalahkan para rakshasa. Saat Nila berhadapan dengan Prahasta yang menggunakan senjata gada besi, pertarungan berlangsung dengan sengit karena keduanya sama-sama sakti. Akhirnya Nila mengangkat sebuah batu yang besar sekali. Batu tersebut kemudian dijatuhkan di atas kepala Prahasta sehingga rakshasa tersebut tewas seketika.


(dari berbagai sumber)


http://leadertreni.net/yoki

ISTILAH - ISTILAH DALAM MUSIK

Di dalam dunia musik, seringkali kita menemukan banyak istilah –istilah asing yang (mungkin) terdengar  sedikit “aneh” dan sulit diucapkan. Sehingga kita menjadi bingung, apa maksud & arti dari istilah – istilah tersebut. Padahal, istilah – istilah tersebut sangatlah penting di dalam dunia musik. Bagi para musisi, istilah – istilah tersebut wajib diketahui & diingat. Bahkan ada beberapa istilah yang wajib mereka praktekan, bukan hanya sekedar tahu & ingat saja.
Berikut ini adalah beberapa istilah – istilah dalam musik :
Tabel berikut adalah istilah-istilah yang sering digunakan dalam musik.
A.
Absolute pitch             : Pendengaran terlatih yang dapat mengetahui dan mengidentifikasikan nada.
Acapella                      : Musik vokal tampa diiringi instrument.
Accelerando               : Mempercepat tempo.
Accidentals                : Tanda-tanda untuk menaikan dan menurunkan nada.
Accompaniment        : Musik pengiring.
Ad lib (Ad libitium ) : Peluang yang diberikan kepada pemain instrument untuk memainkan     instrument mereka secara bebas.
Al fine                        : Sampai akhir.
Alto                            : Suara rendah pada wanita.
Analog                       : Alat elektronik yang tidak digital.
Arpegio                     : Uraian nada-nada dari chord yang berurutan naik dan turun.
A tempo                     : Kembali ke tempo awal.
Atonality                   : Membaikan kunci atau tonal center.
Augmented               : Interval yang di perlebar.

B.
Bacbeat                    : Latar belakang irama/ ritme yang stabil.
Ballad                       : Lagu bercerita ; Lagu yang berirama lambat.
Bar                            : Pengelompokan ketukan-ketukan dalam hitungan genap atau ganjil.
Bar line                     : Garis vertical pemisah yang membatasi antara bar.
Baritone                    : Pertengahan suara antara suara tenor dan bass pada vokal pria atau alat musik.
Bass                           : Suara terendah dari vokal pria ; Nada terendah pada musik.
Beat                           : Ketukan teratur sebagai pedoman meter- ritme- dan tempo ; Jenis irama musik- seperti Latin beat, Rock beat, dll.
Bending note             : Nada yang meliuk ( ciri khas dari musik blues ).
Brass section             : Kelompok pemain Brass bagian dari band.
Bridge                        : Bagian transisi antara dua tema musik.
Brightly                     : Dimainkan dengan gembira.
Broken chord            : Arpegio chord yang dimainkan secara tidak beraturan.

C
Cadenza                    : Pemeragaan kemahiran tehknik bermain (improvisasi) oleh solis pada bagian akhir komposisi musik.
Changes                   : Pergerakan shord.
Chord                       : Harmonisasi tiga nada atau lebih.
Chord embellishment : Memperindah harmoni dengan penambahan ornamentasi nada pada chord.
Chordal tones          : Nada-nada yang terdapat di dalam konstruksi chord.
Chromatic                : Susunan / penggunaan melodic atau harmonik dari 12 nada.
Clef                           : Simbol yang menyatakan wilayah nada-nada pada staff, di sesuaikan dengan kebutuhan dan alat musik.
Coda                         : Bagian penutup dari musik.
Common time          : Empat ketukan dalam satu bar.
Crescendo                : Suara menjadi keras secara bertahap.
Da capo ( D.C )        : Tanda yang menunjukan untuk mulai untuk memulai dari awal.
Diatonic                    : Berkenaan dengan tujuh major atau minor scale.
Diminished               : Interval diperpendek.
Dissonance               : Bunyi yang membuat rasa galau pada pendengaran.
Dominant                 : Nada ke lima pada major / minor scale dan jenis chord yang terbentuk pada nada tersebut.
Duet/ duo                 : Komposisi yang menampilkan dua pemain.
Duplet                      : Tiga ketuk dibagi dua dengan nilai tempo yang sama .
Dynamic                   : Berkenaan dengan volume dan kelembutan.

C.
Encore (More)         : Istilah meminta pemain/ penyanyi untuk menambah lagi pergelarannya.
Enharmonics           : Satu nada dengan nama yang berbeda.
Ensemble                 : Kelompok pemain.

F.
Falsetto                   : Suara tinggi vokal yang tidak umum.
Fermata                  : Menahan nada/ chord / rest
Figured bass           : Pola / bagian bass.
Finale                      : Tema penutup.
Fingerboard           : Tangkai ber-senar untuk jari pada instrument ber-string.
Fine (ending)          : Akhir dari komposisi.

G.
Glissando (gliss)      : Memainkan scale pada paino dengan kecepatan tinggi.
Grance note             : Ornament nada yang singkat dan tidak memerlukan hitungan khusus.

H.
Half-step                  : Jarak interval setengah nada.
Harmony                 : Tentang perpaduan bunyi yang selaras.
Head                         : Melodi lagu.
Horn section (brass section) : Kelompok pemain alat tiup pada band.

I
Interval                     : Jarak antara dua nada.
Inversion                  : Nada pada chord / interval yang dipindahkan ke oktaf atas atau bawah, atau susunan interval / chord terbalik.

J.
Jam session             : Bermain musik dalam kelompok secara informal / tidak resmi.

K.
Key signature         : Tanda accidentals pada permulaan staff untuk menentukan kunci.

L.
Leading tone           : Nada ketujuh pada diatonic scale.
Legato                      : Nada-nada dimainkan yang bersambung dengan tanda garis lengkung.
Ledger line              : Garis Bantu di atas dan di bawah staff.
Licks                        : Phrasing singkat atau klise phrasing yang dapat diidentifikasikan.

M.
Measure                   : Hitungan pada sekelompok ketukan.
Mediant                   : Nada ke tiga pada major atau minoe scale.
Metronome             : Alat yang menyatakan / membunyikan jumlah ketukan per-menit.
Microtone               : Jarak lebih kecim dari setengah nada ( half step ).
Moderately             : Dimainkan dengan kecepatan sedang (moderato).
Modulation             : Perubahan kunci.
Motif                        : Melodi singkat yang sangat khas.

N.
Note                         : Simbol tertulis untuk nada.

O.
Octave                    : Interval ke delapan dari diatonic scale.
Overtone                : Nada tambahan yang menyertai nada nada biasa- bias any terdapat di atas
                                  sebuah nada.
Overtone series      : Serangkaian nada-nada overtone.

P.
Part                            : - Bagian dari komposisi musik.
  - Bagian dari sebuah instrument tertentu- missal guitar pasrts ( body, neck,
    head, tuning, dll…)
Pedal point                 : Nada bass yang ditahan, sementara harmoni berubah untuk menciptakan
                                       tensi.
Pentatonic                  : Scale yang terdiri dari lima nada.
Perfecth pitch            : Bakat pendengaran yang sempurna- sehingga dapat mengidentifikasikan atau
                                      mengetahui frekuensi suara.
Phrase                         : Melodi singkat yang terbentuk dari beberapa motif.
Pitch                            : Tinggi rendahnya nada atau suara.

http://leadertreni.net/yoki

Q.
Quarduplet                 : Ketukan di bagi empat tuplet.
Quartet                        : Kelompok empat pemain.
Quintet                         : Kelompok lima pemain.
Quintuplet                   : Ketukan di bagi dengan lima ketuk.

R.
Refrain                           : Bagian dari komposisi lagu yang di ulang beberapa kali.
Resolution                      : Pergerakan dari chord dissonance ke consonance.
Rest                                : Tanda istirahat – semua instrument musik tidak di mainkan .

Rhythm                          : Struktur musik yang berhubungan dengan ketukan tempo dan ketukan yang
                                          menyatakan fell atau penjiwaan sebuah lagu.
Rhythm sections            : Kelompok pemain instrument yang merupakan bagian dari band. Rhythm
                                           section terdiri dari Guitar, Bass, Drum, dan Keyboard / piano.
Riff                                  : Phrasing pendek yang di ulang-ulang.
Ritardando                     : Kecepatan yang di perlambat secara bertahap.
Root                                 : Nada pertama scale atau nada dasar chord.
Rubato                             : Tehknik memainkan melodi tampa mematuhi nilai nada-nada agar dapat
                                            bermain dengan penuh perasaan.
Rushing                           : Tempo permainan yang terburu-buru dan mendahului.

S.
Scat-singing                 : Vokal dengan menggunakan kata-kata yang tidak bermagna.
Score                            : Notasi musik yang menjaqvarkan aransemen musik secara keseluruhan ( full
                                        score ), dapat juga dalam bentuk vocal score atau orchestral score.
Semi-tone (mikro tone): Frekwensi di antara interval half step.
Septet                            : Kelompok tujuh pemain.
Septuplet                      : Ketukan dibagi tujuh tuplet.
Sextuplet                      : Ketukan di bagi enam tuplet.
Sharp                           : Tanda untuk menaikan nada half-step.
Shuffle                          : Irama Rock dengan fell Swing.
Slide (bending note)    : Nada yang di belokan atau bergeser.
Slowly                           : Di mainkan dengan kecepatan lambat.
Slur                             : Garis lengkung yang menyatakan agar beberapa nada dapat dimainkan secara
                                       bersambung, atau sering juga di sebut Legato.
Solo                               : Komposisi untuk seorang pemain, sendiri atau diiringi .
Soprano                        : Vokal wanita atau sebutan bagi alat musik dengan wilayah yang tinggi.
Staccato                        : Nada pendek terputus, kebalikan dari Legato.
Staff                               : Lima garis sejajar untuk menulis nada.
Step & half                   : Jarak interval satu-setengah nada.
Subdominant               : Nada ke empat pada diatonic nada.
Submediant                  : Nada ke enam pada diatonic scale.
Supertonic                    : Nada ke dua pada diatonic.
Suspension                    : Non-chordal tone yang ditahan dari nada sebelumnya.
Syncopation                  : Irama yang ditandai dengan aksen-aksen kuat pada nada-nada yang
                                          semestinya ber-aksen lemah.

T.
Tempo                        : Kecepatan ketukan.
Tenor                         : Wilayah tertinggi pada vokal pria.
Tetrachord                : Hubungan / urutan empat nada konsekutif ( tersusun) dari dua scale.
Timbre                       : Kualitas atau warna suara / nada .
Time signature          : Bilangan pecahan pada permulaan staff.
Tonality                      : Menyatakan bunyi atau warna suara.
Tone                            : Bunyi nada.
Tonic                           : - Nada dasar dari komposisi musik.
  - Nada pertama dari scale.
Tonging                      : Pengaturan posisi lidah pada alat musik tiup.
Transcription            : Musik yang tertulis atau di sebut juga sheet music.
Transposition            : Menulis kembali atau memainkan musik dengan mengubah tingkat nadanya.
Tremolo                     : Tehknik memainkan perulangan nada dengan sangat cepat.
Triad                          : Chord tiga nada.
Trill                            : Perulangan cepat dari sebuah nada yang diselingi dengan nada terdekat
                                      diatasnya.
Trio                            : Kelompok tiga pemain.
Triple time                : Pembagian tempo ke dalam tiga ketukan.
Triplet                       : Satu ketuk atau ketukan genap yang di bagi tiga dengan nilai yang sama rata .
Tune                          : - Lagu atau melodi.
- Harmonis atau selaras ( in tune ).
Tuner                        : Alat untuk menyelaraskan nada.
Tunning fork (garpu tala): Batang yang terbuat dari logam dan berbentuk huruf ‘U’  bertangkai                                               untuk menala nada.
Tutti                             : Semua pemain memainkan hal yang sama.

U.
Unison                       : Nada yang sama dimainkan oleh dua pemain atau lebih.
Up beat                      : - Ketukan yang berada di atasa hitungan.
  - Gerak tangan dirigen ke atas.
Upright piano           : Jenis piano dengan senar-senar terentangkan berdiri tegak.

V.
Vibrato                     : Nada yang bergetar / tehknik menggetarkan nada.

W.
Waltz                        : Ketukan tiga perempat.

Y.
Yodel                        : Tehknik menyanyi diselingi dengan suara-suara falsetto (ciri khas musik
                                    country western).



http://leadertreni.net/yoki


 

Designed by Isdaryanto | Indexed by Google, Yahoo and Bing