Menyontek merupakan sebuah tradisi di dunia pendidikan yang hampir tidak mungking untuk dihilangkan. Banyak oknum di dunia pendidikan memberikan peluang besar eksisnya tradisi ini dengan berdalih sebuah panggilan hati nurani dan gensi. Oknum pendidikan tidak tega melihat anak didik mereka yang telah berjuang selama 3 tahun (SMP dan SMA) jatuh tersungkur karena sebuah tembok dan karang yang sangat kokoh menghadang mereka yaitu UN atau Ujian Nasional. Tidak sedikit juga berdalih ketidaklulusan siswa mereka merupakan sebuah kegagalan sehingga mereka malu ketika banyak siswa mereka yang berguguran seperti daun berguguran pada musim semi.
Menyontek atau cheating memang
bukan hal baru dalam dunia pendidikan, Menyontek biasanya dilakukan oleh
seorang atau sekelompok siswa/mahasiswa pada saat menghadapi ujian (test), Menurut
Wikipedia, cheating merupakan
tindakan bohong, curang, penipuan guna memperoleh keuntungan teretentu dengan
mengorbankan kepentingan orang lain.
Perilaku menyontek sebetulnya pasti
diawali dari adanya kesempatan, walau kemudian timbul rasa takut kalau
ketahuan, namun setelah berhasil nyontek kepuasan tersembunyi muncul serta akan
mengulangi lagi, dan berakhir pada kemalasan. Kalau sudah dihantui kemalasan
kegagalan akan menyertainya.
Perilaku menyontek bisa timbul dari
berbagai macam hal antara lain :
a. anak tidak siap/tidak belajar
b. ada kesempatan
c. kurang percaya diri
d. ingin nilai tinggi
e meniru teman mencari kemudahan
f. soal terlalu sulit
g. sudah membudaya
Dampak Perilaku Menyontek
Menyontek bisa meracuni siswa, bahkan
menghancurkan masa depan anak. Kebiasaan menyontek akan menimbulkan berbagai
sikap seperti :
a. malas
b. bergantung pada orang lain/tidak
bisa mandiri
c. tidak percaya diri
d. mengganggu orang lain
e. sombong
f. menyepelekan guru
g. tidak patuh pada aturan
Dampak perilaku menyontek adalah malas belajar
akan timbul dan jati diri anak juga akan hilang, sehingga faktor ketergantungan
akan semakin menggila. Bisa kita bayangkan bagaimana anak yang tidak belajar
saja bisa mencapai nilai tinggi, sehingga timbul kesombongan dengan lantang dia
berkata : ”Aku tidak belajar saja nilaiku tinggi apalagi aku rajin belajar”.
Kalau sebagian besar dan bahkan
semuanya sudah terjangkit penyakit kurang percaya diri, lambat laun generasi
kita akan tidak bisa berdiri di atas kakinya sendiri. Kita harus mulai sekarang
untuk menghentikan perbuatan yang sangat tercela ini. Kalau perilaku menyontek
betul bisa dihilangkan, akan menjadi penerang dalam kegelapan dan sebagai
kekuatan dari dalam diri anak untuk belajar demi masa depan tanpa adanya
paksaan.
***dari berbagai sumber
SOFTWARE PENAMBAH SALDO REKENING TABUNGAN Anda ingin uang mengalir terus ke rekening Anda? Inilah solusinya. Download Segera. GRATIS!! |
0 komentar:
Posting Komentar