Gigi anda terasa ngilu saat minum es atau makan makanan
asam? Rasa ngilu yang tajam dan berlangsung singkat adalah pertanda utama gigi
sensitif. Ada tiga tipe gigi sensitif yaitu sensitif terhadap suhu
("thermal"), terhadap zat kimia tertentu ("chemist", misalnya
makanan asam atau manis), dan terhadap sentuhan (“tactile”).
Menurut Dokter gigi Ruby Kusnadi, penyebab utama gigisensitif adalah email gigi yang tergerus sehingga dentin gigi terekspos dan
menyebabkan rasa ngilu ketika orang tersebut mengonsumsi makanan atau minuman
tertentu. Penggunaan sikat gigi berbulu kasar, terlalu keras saat menyikat
gigi, dan cara menyikat gigi yang salah merupakan faktor utama penyebab email
gigi tergerus.
“Intinya adalah email gigi. Kalau email sehat, gigi juga
sehat," ujarnya. Penyebab lain gigi sensitif adalah gigi yang retak atau
tambalan gigi yang lepas. Gigi sensitif dapat pula disebabkan oleh “bruxism”
atau kebiasaan menggeruskan gigi saat tidur atau di bawah alam sadar.
Gigi sensitif umumnya dialami oleh orang pada usia
produktif. Namun, pada beberapa kasus, gigi sensitif juga dapat ditemukan pada
anak-anak remaja dan manula. Meskipun belum ada penelitian khusus mengenai
gender dalam kaitannya dengan gigi sensitif, pengalaman menunjukan bahwa wanita
lebih banyak menderita gigi sensitif daripada pria. Faktor hormonal kerap
menjadi pemicu gigi sensitif pada wanita hamil, meskipun tidak semua wanita
hamil mengalaminya.
Gigi sensitif juga bisa jadi gejala penyakit lain,
misalnya diabetes. Pada penderita diabetes, penciutan tulang berjalan lebih
cepat daripada orang normal. Kondisi ini menyebabkan gusi penderita diabetes
rentan mengalami penurunan, sehingga dentin terekspos dan gigi menjadi
sensitif.
Pencegahan gigi sensitif sebaiknya dilakukan sejak masa
kecil, dimulai dengan asupan nutrisi yang seimbang saat masih bayi. Ketika gigi
anak mulai tumbuh, tindakan pencegahan dapat dilakukan dengan terapi flouride
dan dengan mengajari anak cara menyikat gigi yang benar. Melakukan kontrol ke
dokter gigi sekurang-kurangnya 6 bulan sekali juga tak kalah penting.
Jika pasien sudah terlanjur menderita gigi sensitif,
dokter akan melakukan tindakan pengobatan yang metodenya tergantung pada
tingkat keparahan. Gigi sensitif ringan biasanya akan sembuh hanya dengan
mengaplikasikan pasta gigi berkadar flouride tinggi. Jika penggunaan pasta gigi
tidak memberikan perkembangan, tindakan pengobatan bisa dilakukan dengan
penambalan gigi atau perawatan saluran syaraf yang membutuhkan beberapa waktu.
Biasanya metode yang terakhir diaplikasikan jika gigi sudah terekspos mendekati
ruang saraf.
Dokter gigi Ruby juga membagikan tips bagi para penderita
gigi sensitif. Anda bisa mempraktikkannya sebelum tidur. Sikatlah gigi
menggunakan pasta gigi berkadar flouride tinggi, kemudian jangan berkumur.
Cukup meludah saja, kemudian langsung tidur. Cara ini cukup efektif karena jika
kita berkumur setelah sikat gigi, fluoride yang terkandung di dalam pasta gigi
tersebut akan tersapu oleh air yang dikumur, sehingga hasilnya tidak maksimal.
Untuk kasus gigi sensitif ringan, tips tersebut kemungkinan akan berhasil.
Konsultasilah ke dokter gigi anda secara rutin karena
bagaimana pun lebih baik mencegah daripada mengobati.
***Sumber: www.meetdoctor.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar