9/06/2012

SEKILAS TENTANG MEMBATIK

Membatik adalah seni menggambar /menghias pada kain atau kertas polos dengan teknik menutup kain   atau kertas menggunakan lilin atau malam pada bagian yang tidak diinginkan untuk diwarna. Diperlukan kesabaran, ketelitian, dan ketekunan agar kualitas batik yang dihasilkan benar-benar baik.
Kata "batik" berasal dari bahasa Jawa, yang merupakan penggabungan dari "amba" yang berarti "menulis", dan "titik" yang berarti "titik".

Batik di Indonesia, mulai dikenal sejak abad XVII, ditulis dan dilukis di daun lontar. Saat itu motif batik kebanyakan masih berupa binatang ataupun tumbuhan. Namun seiring berkembangnya jaman, corak lukis dari batik sudah merambah ke motif abstrak berupa awan, relief candi, wayang, dan lainnya.

Corak batik di Indonesia sangat banyak, sesuai filosofi dan budaya masing-masing daerah di Indonesia yang sangat kaya, sehingga terciptalah beragam corak dan jenis batik sesuai ciri khas masing-masing.





Perkembangan Batik
Di Indonesia, batik dipercaya sudah ada semenjak zaman Majapahit. Batik yang dihasilkan ialah semuanya batik tulis sampai awal abad XX dan batik cap baru dikenal setelah Perang Dunia I atau sekitar tahun 1920-an.

Awalnya batik hanya dikerjakan terbatas dalam keraton saja, dan hasilnya dikenakan untuk raja, keluarga raja, dan pengikutnya. Karena banyak pengikut raja yang tinggal di luar keraton, maka kesenian batik ini dibawa ke luar keraton dan dikerjakan di tempat masing-masing.

Jaman pun berkembang, akhirnya kesenian batik mulai diterapkan oleh para wanita untuk mengisi waktu senggang. Dan akhirnya batik sudah menjadi pakaian yang merakyat

Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan untuk membatik antara lain :  
1. Canting

Alat ini digunakan untuk membuat motif / gambar pada kain.
Beberapa nama canting sesuai dengan fungsinya, yaitu:
- Canting Cecek : memiliki lubang kecil biasa digunakan untuk membuat motif gambaryang detil.
- Canting Klowong : canting yang memliki lubang berukuran sedang dan biasa digunakan untuk membuat garis utama pada motif, dan
- Canting Tembok : canting yang memiliki ukuran lubang besar yang biasa digunakan untuk menutup bidang motif yang agak luas                   

2. Malam (Wax)

Sejenis parafin/ lilin yang tidak mengandung zat pembakar.
Ada beberapa macam malam yang biasa digunakan untuk membuat batik ini yaitu:
- Malam kuning memiliki sifat yang lebih liat/kenyal yang cocok untuk memunculkan efek gambar yang menutup kain secara utuh/sempurna.
- Malam coklat memiliki sifat yang mudah retak, sehingga akan memunculkan efek urat-urat pada hasil lukisan batiknya.
- Malam putih atau parafin bersifat sangat rapuh dan akan memunculkan efek retak-retak pada gambar batiknya.

3. Kain

Kain yang digunakan untuk batik tradisional adalah yang memiliki bahan dasar dari kapas (kain katun, kain mori), dan kain sutra.
         
     



4. Anglo

Anglo, atau dalam bahasa Indonesia kadang disebut juga dengan tungku, merupakan peralatan gerabah yang terbuat dari tanah liat. Anglo dengan bahan bakar utama arang sering dipakai oleh masyarakat Jawa untuk memasak di dapur. Anglo memiliki ukuran yang bermacam-macam, mulai dari yang kecil (untuk keperluan membatik), sedang maupun yang berukuran besar.    

5. Wajan

Wajan ialah perkakas untuk mencairkan “malam” (lilin untuk membatik). Wajan dibuat dari logam baja, atau tanah liat. Agar mudah diangkat dan diturunkan dari perapian tanpa mempergunakan alat lain sebaiknya wajan bertangkai. Oleh karena itu wajan yang dibuat dari tanah liat lebih baik daripada yang dari logam karena tangkainya tidak mudah panas. Tetapi wajan tanah liat agak lambat memanaskan “malam”.

6. Gawangan

 Gawangan terbuat dari kayu atau bamboo yang mudah dipindah-pindahkan dan kokoh. Fungsi gawangan ini untuk menggantungkan serta membentangkan kain mori sewaktu akan dibatik dengan menggunakan canting.

7. Bandul
 
 

Bandul dibuat dari timah, atau kayu, atau batu yang dikantongi. Fungsi pokok bandul ialah untuk menahan mori yang baru dibatik agar tidak mudah tergeser ditiup angin, atau tarikan si pembatik secara tidak disengaja. Jadi tanpa menggunakan bandul pun pekerjaan membatik dapat dilaksanakan.


  
8. Tepas



Tepas ini tidak dipergunakan jika perapian menggunakan kompor. Tepas ialah alat untuk membesarkan api menurut kebutuhan ; terbuat dari bambu. Selain tepas, digunakan juga ilir. Tepas dan ilir pada pokoknya sama, hanya berbeda bentuk. Tepas berbentuk empat persegi panjang dan meruncing pada salah satu sisi lebarnya dan tangkainya terletak pada bagian yang runcing itu.
  9. Kemplongan  

Kemplongan merupakan alat yang terbuat dari kayu yang berbentuk meja dan palu pemukul alat ini dipergunakan untuk menghaluskan kain mori sebelum di beri pola motif batik dan dibatik.



 
10. Dingklik  

Dingklik merupakan tempat duduk orang yang membatik, tingginya disesuaikan dengan tinggi orang duduk saat membatik

 




 11. Pewarna  

Pewarna batik bisa dihasilkan dari bahan alami yang berasal dari tanaman bisa juga dari bahan kimia. Bahan pewarna alami yang pernah digunakan sebagai bahan pewarna alami adalah daun jambu, daun mangga, dan lain-lain dimana warna tersebut akan semakin kuat/tua jika ditambahkan ke dalamnya larutan tawas.

Salah satu pewarna yang pernah populer digunakan adalah pewarna yang berasal dari air rebusan kulit pohon mahoni. Di Jawa tengah kita mengenal adanya batik sogan yang populer di kalangan keraton Yogyakarta dan Solo. Batik ini menggunakan pewarnanya dari rebusan kulit pohon Soga Tingi.

Pewarna kimia yang sudah umum digunakan oleh para pengrajin batik adalah berbagai jenis Napthol dan garam Diazo. Naptol ini merupakan pewarna dasar dan garam Diazo sebagai pembangkit warnanya. Ada beberapa jenis napthol yang bisa kita pilih yaitu; AS, ASD, ASG, ASBS, ASGR, dan ASLB. Sedangkan jenis garam diazo yang bisa kita gunakan sebagai pembangkit warnanya adalah; Biru B, Merah B, Merah R, Oranye G.C, dan Violet B.

Berdasarkan teknik atau cara penggambaran   motifnya, batik dibedakan menjadi beberapa macam, diantaranya :

a. Batik Tulis
Batik tulis adalah batik yang motifnya dibentuk dengan tangan, yaitu digambar dengan pensil dan canting. Pembuatannya sangat rumit dan membutuhkan waktu cukup lama.

b. Batik Cap
Batik cap adalah batik yang pembuatannya menggunakan stempel (cap). Pembuatannya dilakukan dengan cepat dan secara massal (hamper mirip dengan seni sablon)

c. Batik Ikat  dan Celup
Batik Ikat  dan Celup yaitu batik yang  pembuatannya dengan diikat dan di celup dalam pewarna baik. Batik ikat dan celup biasa disebut dengan batik jumputan.

d. Batik Painting
Baik painting adalah batik yang dibuat tanpa pola, tetapi langsung meramu warna di atas kain.

e. Batik Printing
Batik printing adalah batik yang penggambarannya menggunakan mesin.

Itulah sekilas tentang membatik serta bahan dan alat yang digunakan untuk membatik.

***dari berbagai sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar