7/26/2013

KEISTIMEWAAN LAILATUL QADAR

Tentunya kita sudah sering mendengar malam lailatul qadar. Setiap bulan ramadan tentunya kita berlomba lomba untuk mendapatkan syafaat di malam lailatul qodar tersebut. Namun banyak juga diantara kita yang mengabaikan malam lailatul qodar yang belum tentu semua orang mendapatkan syafaat pada malam itu. Memang sulit untuk mendapatkan malam istimewa tersebut dan kita harus berlomba lomba untuk mendapatkan malam itu. Bukan hanya solat saja namun kita harus melakukan segala sesuatu dengan hati yang ikhlas, bukan semata mata karena agar mendapatkan malam itu namun semata mata karena Allah S.W.T.

Lailatul Qadar atau Lailat Al-Qadar (bahasa Arab: لَيْلَةِ الْقَدْرِ ) (malam ketetapan) adalah satu malam penting yang terjadi pada bulan Ramadan, yang dalam Al Qur'an digambarkan sebagai malam yang lebih baik dari seribu bulan. Dan juga diperingati sebagai malam diturunkannya Al Qur'an. Deskripsi tentangkeistimewaan malam lailatul qadar dapat dijumpai pada Surat Al-Qadar, surat ke-97 dalam Al Qur'an.

Lailatur Qadar adalah malam yang lebih baik dari pada seribu bulan yang tidak ada lailatul qadar. Terjadinya malam Lailatul Qadar itu pada 10 malam terakhir bulan Ramadhan, hal ini berdasarkan hadits dari Aisyah yang mengatakan : " Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam beri'tikaf di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan dan beliau bersabda, yang artinya: "Carilah malam Lailatul Qadar di (malam ganjil) pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan" " (HR: Bukhari 4/225 dan Muslim 1169)

Banyak hal yang bisa kita lakukan agar kita mendapat syafaat dari malam Lailatul Qodar tersebut, diantaranya kita harus beribadah sholat dengan sungguh sungguh di malam 10 hari terakhir di bulan ramadan, karena dimalam itu Allah akan menurunkan syafaatnya kepada kita, selain itu kita juga harus membaca alqura dengan hati yan g ikhlas karena Allah S.W.T. Beribadah bukan semata mata agar kita mendapatkan pujian dri orang lain ynag melihat kita atau hanya ingin dikatakan taat kepada Allah serta pujian dari sesama manusia, namun beribadah kepada Allah harus dilandasi dengan hati yang ikhlas semua karena Allah S.W.T. maka niscaya Allah akan memberikan Syafaat kepada kita

Seperti Firman Allah dalam QS. Al Qadr : 3 yang artinya :“Malam kemulian itu lebih baik dari seribu bulan”. Malam itu adalah pelebur dosa – dosa di masa lalu.

Rasulullah SAW bersabda “ Dan barang siapa yang beribadah pada malam ‘lailatul qadar’ semata – mata karena iman dan mengharapkan pahala dari Allah niscaya diampuni dosa – dosanya yang terdahulu.” HR. Al-Bukhari.

Menghidupkan lailatul qadar adalah dengan memperbanyak shalat malam membaca la-qur’an, zikir, berdoa, membaca shalawat. Aisyah radhiyallahu’anha pernah berkata.’Aku bertanya,’Wahai Rasulullah, jika aku mendapatkan lailatul qadar, maka apa yang aku ucapkan. Beliau menjawab, Bacalah : Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun, Yang suka mengampuni, ampunilah aku.”

Semoga kita bias memanfaatkan momentum malam lailatul qadar untuk melaksanakan dan memperbanyak beribadah agar nantinya kita semua mendapatkan syafaat dari Allah SWT. Amin



Menurut Quraish Shihab, kata Qadar (قﺩﺭ) sesuai dengan penggunaannya dalam ayat-ayat Al Qur'an dapat memiliki tiga arti yakni :
Penetapan dan pengaturan sehingga Lailat Al-Qadar dipahami sebagai malam penetapan Allah bagi perjalanan hidup manusia. Penggunaan Qadar sebagai ketetapan dapat dijumpai pada surat Ad-Dukhan ayat 3-5 : Sesungguhnya Kami menurunkannya (Al-Quran) pada suatu malam, dan sesungguhnya Kamilah yang memberi peringatan. Pada malam itu dijelaskan semua urusan yang penuh hikmah, yaitu urusan yang besar di sisi Kami
Kemuliaan. Malam tersebut adalah malam mulia tiada bandingnya. Ia mulia karena terpilih sebagai malam turunnya Al-Quran. Penggunaan Qadar yang merujuk pada kemuliaan dapat dijumpai pada surat Al-An'am (6): 91 yang berbicara tentang kaum musyrik: Mereka itu tidak memuliakan Allah dengan kemuliaan yang semestinya, tatkala mereka berkata bahwa Allah tidak menurunkan sesuatu pun kepada masyarakat
Sempit. Malam tersebut adalah malam yang sempit, karena banyaknya malaikat yang turun ke bumi, seperti yang ditegaskan dalam surat Al-Qadr. Penggunaan Qadar untuk melambangkan kesempitan dapat dijumpai pada surat Ar-Ra'd ayat 26: Allah melapangkan rezeki yang dikehendaki dan mempersempit (bagi yang dikehendaki-Nya)
Keistimewaan[sunting]

Dalam Al Qur'an, tepatnya Surat Al Qadar malam ini dikatakan memiliki nilai lebih baik dari seribu, bulan .97:1 Pada malam ini juga dikisahkan Al Qur'an diturunkan, seperti dikisahkan pada surat Ad Dukhan ayat 3-6. 44:3
Waktu[sunting]

Terdapat pendapat yang mengatakan bahwa



. Selain itu di bula ramadan yang penuh nikmat dan ampunan ini ita juga harus memperbanyak sedekah kepada sesama manusia, sedekah bukan berarti berlomba lomba sedekah dengan jumlah yang banyak, namun semua harus dilandasi dengan rasa yang ikhlas, percuma saja apabila kita bersedekah namun semua itu hanya agar mendapat pujian dari sesama manusia agar dikatakan orang kaya yang dermawan atau suka memberi kepada orang lain, namun sedekah dihitung dari rasa ikhlas dengan apa yang kita keluarkan walaupun sedikit. Kalau kita bersedekah anggap saja seperti kita membuang kotoran di kamar kecil, jadi kita tidak menghitungnya dan mengingat ingatnya, selain itu sedekah juga ibarat tangan kanan memberi sedangkan tangan yang kiri tidak mengetahuinya, itu semata mata agar diri kita diingatkan agar kita menjadi pribadi yang tidak sombong dan congkak serta melakukan segala sesuatu dengan dilandasi hati yang ihlas karena allah S.W.T.
Saat malam lailatul qodar, langt akan terasa bersinar dan bersih sekali, seakan akan alam pun sedang melindungi kita dari segala macam bahaya, dan keesokan harinya langit juga terasa cerah serta matahari bersinar cemerlang. Maka dari itu kita harus berlomba lomba agar mendpatkan syafaat di malam lailatul qodar tersebut.





1 komentar: