Biola adalah sebuah alat musik dawai yang dimainkan
dengan cara digesek. Biola memiliki empat senar (G-D-A-E) yang disetel berbeda
satu sama lain dengan interval sempurna kelima.Nada yang paling rendah adalah
G. Di antara keluarga biola, yaitu dengan viola, cello dandouble bass atau
kontra bass, biola memiliki nada yang tertinggi. Alat musik dawai yang lainnya,
bas, secara teknis masuk ke dalam keluarga viol. Kertas musik
untuk biola hampir selalu menggunakan atau ditulis pada kunci G.
Di dalam bahasa Indonesia, orang yang memainkan biola
disebut pemain biola (pebiola), atau violinis (Inggris: Violinist - bedakan
dengan violis atau pemain viola). Orang yang membuat atau membetulkan alat
musik berdawai disebut luthier.
Bagian biola
Sebuah biola dibagi menjadi beberapa bagian; badan biola,
leher biola, jembatan biola, papan jari, senar, dan beberapa macam perangkat
pembantu. Perangkat pembantu tersebut antara lain pasak penyetel untuk setiap
senar, ekor biola untuk menahan senar, pin dan tali untuk menahan ekor biola,
beberapa penyetel tambahan pada ekor biola bila diperlukan, dan sebuah
penyangga dagu. (Penyangga dagu tersebut dapat tergabung dengan ekor biola
ataupun dipasang di sebelah kirinya.)
Badan biola
terdiri atas dua papan suara yang melengkung yang disatukan oleh kayu yang
disebut iga biola yang dilem menggunakan lem binatang, lem kulit binatang, atau
resin. Iga biola biasa terdiri dari bagian atas, keempat sudut, bagian bawah,
dan garis tipis yang disebut lapisan dalam, yang membantu mempertahankan
lekukan pada iga biola, dan memperluas permukaan untuk pengeleman. Dipandang
baik dari depan maupun dari belakang, badan biola menyerupai bentuk jam pasir.
Dua buah lekukan menyerupai huruf C pada kedua sisi samping biola memberikan
ruang bagi busur biola untuk bergerak.
Umumnya permukaan atas biola dibuat dari kayu spruce,
sejenis kayu cemara, yang dipahat sehingga memiliki bentuk yang simetris dan
diberi dua lubang suara (atau lubang-F, diberi nama demikian karena bentuknya).
Lubang suara tersebut mempengaruhi kelenturan suara biola, dan juga sebagai
"lubang nafas" biola pada saat udara beresonansi di dalamnya. Pada
pinggir permukaan ini, dibentuk suatu lekukan garis yang disebut purfling,
tujuannya ialah menghalangi retakan yang berasal dari pinggir. Purfling palsu
yang dicat pada permukaan biola biasanya menandakan kualitas biola yang rendah.
Sebuah balok kayu kecil dipasang di dalam permukaan atas biola, sejajar dengan
jembatan biola di atasnya, untuk menambah massa serta kekerasan permukaan atas
biola.
Bagian belakang dan samping biola dibuat dari kayu mapel,
biasa dipilih yang memiliki alur yang sama. Bagian belakang biola umumnya
dibuat dari kayu utuh yang dipahat secara simetris. Bagian ini sering pula
dibentuk purfling walaupun dalam hal ini tidak seberapa berpengaruh terhadap
biola itu sendiri. Beberapa biola antik dibubuhi tulisan tangan atau diberi
lapisan cat sebagai ganti purfling pada bagian belakang biola. Sebuah tonjolan
setengah lingkaran kecil yang terdapat pada bagian yang dekat dengan leher
biola memberikan permukaan tambahan pada saat pengeleman. Tonjolan tersebut
penting untuk sambungan antara leher dan badan biola, namun pada saat mengukur
panjang biola bagian ini tidak dihiraukan.
Leher biola biasanya terbuat dari kayu mapel yang setipe
dengan bagian belakang dan samping badan biola. Pada leher biola terdapatpapan
jari yang dibuat dari kayu eboni atau kayu lain yang dicat hitam. Kayu eboni
sering dipilih oleh pengrajin biola karena sifatnya yang keras, menawan, dan
tahan lama. Beberapa biola yang sangat tua menggunakan kayu mapel untuk papan
jarinya, dan dipernis dengan kayu eboni. Pada ujung papan jari yang atas
terdapat segaris kayu yang menonjol, biasa kayu eboni atau gading, yang disebut
sadel atas. Tonjolan ini digunakan untuk menahan senar, sama seperti jembatan
biola digunakan untuk hal yang sama di bagian badan biola.
Jembatan biola dipahat
dengan hati-hati dari kayu mapel dan memiliki beberapa kegunaan: lengkungan
atasnya menahan senar pada ketinggian tertentu dari papan jari dalam bentuk
melengkung supaya dapat digesek sendiri-sendiri (atau bersamaan) dan
menghantarkan getaran suara dari senar ke badan biola. Jembatan ini setelah
dipasang juga dapat digerakkan untuk menyetel bunyi biola.
4 buah penyetel tambahan
Bagian
Ekor biola adalah tempat menambatkan ujung bawah senar yang diselipkan ke dalam
masing-masing dari empat lubangnya. Seringkali untuk senar E juga diberi
penyetel tambahan untuk mempermudah penyetelan, namun untuk senar-senar yang
lain juga dapat dipasangi penyetel tambahan ini. (Beberapa pemain tidak mau
menambahi penyetel tambahan karena dapat memperberat biola dan merubah kualitas
suara yang dihasilkan.)
Busur
biola terdiri dari sebatang kayu dan berhelai-helai rambut kuda yang dipasang
dari satu ujung tongkat ke ujung yang lain. Pada ujung bawahnya terdapat
semacam sekrup yang digunakan untuk mengencangkan (saat akan dimainkan) atau
mengendurkan (saat akan disimpan) rambut tersebut. Di dekat sekrup tersebut
juga terdapat pegangan jempol serta jari-jari yang lain.
Rambut
yang digunakan untuk busur biola ini biasanya diambil dari rambut ekor kuda
putih jantan (rambutnya juga selalu bewarna putih keemasan), meskipun
busur-busur yang lebih murah menggunakan serat sintetis. Jika busur biola rajin
digosok dengan gala (Bahasa Inggris: rosin) akan membuat 'cengkeraman' busur ke
senar menjadi lebih stabil dan terkontrol (tidak gampang lepas), dan dapat
membantu teknik getaran. Batang kayu yang digunakan biasanya dibuat darikayu
pernambuco untuk hasil yang terbaik atau dari kayu brasil yang lebih murah, dan
busur yang murah biasanya menggunakan serat gelas. Inovasi terakhir telah
memungkinkan serat karbon untuk digunakan sebagai materi pembuatan batang kayu
busur biola.
Gambar yang memperlihatkan jembatan dan senar biola
Gambar yang memperlihatkan jembatan dan senar biola
Senar biola
Senar
dibuat dari usus domba, direntangkan, dikeringkan, lalu dipelintir. Pada suatu
ketika ditemukan bahwa senar usus ini dapat dikembangkan dengan cara dicampuri
logam. Hasil yang diperoleh dari proses ini adalah senar yang lebih kuat dan
lebih seimbang, dan karena lebih padat dapat disetel dengan tekanan yang lebih
besar, menghasilkan volume yang lebih besar pula. Dibanding dengan senar
sintetis yang banyak digunakan sekarang, senar usus memiliki bunyi yang lebih
hangat, seperti suara nyanyian.
Senar
modern menggunakan baja padat, baja untingan, atau berbagai bahan sintetis.
Semua senar untingan dan beberapa senar padat dilapisi dengan bermacam-macam
logam untuk menyesuaikan massanya, diameternya, dan kadar airnya . Senar
tertinggi E biasanya dari baja padat, yang kadang dicampur aluminium untuk
mencegah "siulan". Lapisan emas mencegah karat pada senar dan juga
mengurangi "siulan". Baja tahan karat menghasilkan suara yang sedikit
berbeda. Senar berinti sintetis menggabungkan kualitas yang dihasilkan senar
usus dengan ketahan-lamaan dan stabilitas penyetelan. Senar ini lebih sensitif
kepada perubahan kelembaban daripada senar usus, dan tidak begitu sensitif
terhadap perubahan temperatur daripada senar logam.
Ukuran biola
Anak-anak yang mulai
belajar biola pada saat belum bertumbuh maksimal biasanya menggunakan biola
yang berukuran lebih kecil yang dimulai dari yang terkecil 1/16, 1/10, 1/8,
1/4, 2/4 (1/2), 3/4, dan biola untuk dewasa 4/4. Kadang kadang biola berukuran
1/32 juga digunakan (ukurannya sangat kecil).
Panjang badan (tidak
termasuk leher) biola 'penuh' atau ukuran 4/4 adalah sekitar 36 cm (atau lebih
kecil menurut beberapa model dari abad ke-17). Biola 3/4 sepanjang 33 cm, 1/2
sepanjang 30 cm. Sebagai perbandingannya, viola'penuh' berukuran sekitar 40 cm.
Untuk menentukan ukuran
biola yang cocok digunakan oleh seorang anak, biasanya sang anak disuruh
memegang sebuah biola dan tangannya harus sampai menjangkau hingga ke gulungan
kepala biola. Beberapa guru juga menganjurkan ukuran yang lebih kecil semakin
baik.
Pemula biasanya
menggunakan penanda di papan jari untuk menandai posisi jari tangan kiri, namun
begitu terbiasa maka akan dilepaskan. Cara yang lain adalah dengan memberi
setitik 'tip-ex' putih sebagai penanda posisi jari yang lama-lama akan hilang
jika terus berlatih.
Biola
biasanya digunakan dengan tangan kanan memegang busur dan tangan kiri menekan
senar, meskipun orang tersebut adalah kidal, namun dalam beberapa kasus
kadang-kadang seseorang juga dapat memainkannya secara kebalikan.
***Sumber : Wikipedia
bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
gan klo pakai resin biasa bisakah soalnya ane nyarinya susah
BalasHapusMau tanya, kalau tiang penyangga didalam biola lepas gimana cara benerinnya ya?
BalasHapus