Saat ini, alat musik yang dipakai dalam orkes keroncong
mencakup :
·
ukulele cuk, berdawai 3 (nilon), urutan
nadanya adalah G, B dan E; sebagai alat musik utama yang menyuarakan crong -
crong sehingga disebut keroncong (ditemukan tahun 1879 di Hawai, dan merupakan
awal tonggak mulainya musik keroncong)
·
ukulele cak, berdawai 4 (baja), urutan
nadanya A, D, Fis, dan B. Jadi ketika alat musik lainnya memainkan tangga nada
C, cak bermain pada tangga nada F (dikenal dengan sebutan in F);
·
biola (menggantikan Rebab); sejak dibuat oleh
Amati atau Stradivarius dari Cremona Itali sekitar tahun 1600 tidak pernah
berubah modelnya hingga sekarang;
·
flute (mengantikan Suling Bambu), pada Era
Tempo Doeloe memakai Suling Albert (suling kayu hitam dengan lubang dan klep,
suara agak patah-patah, contoh orkes Lief Java), sedangkan pada Era Keroncong
Abadi telah memakai Suling Bohm (suling metal semua dengan klep, suara lebih
halus dengan ornamen nada yang indah, contoh flutis Sunarno dari Solo atau Beny
Waluyo dari Jakarta);
·
selo; betot menggantikan kendang, juga tidak
pernah berubah sejak dibuat oleh Amati dan Stradivarius dari Cremona Itali
1600, hanya saja dalam keroncong dimainkan secara khas dipetik/pizzicato;
·
kontrabas (menggantikan Gong), juga bas yang
dipetik, tidak pernah berubah sejak Amati dan Stradivarius dari Cremona Itali
1600 membuatnya;
Penjaga irama dipegang oleh ukulele dan bas. Gitar yang
kontrapuntis dan selo yang ritmis mengatur peralihan akord. Biola berfungsi
sebagai penuntun melodi, sekaligus hiasan/ornamen bawah. Flute mengisi hiasan
atas, yang melayang-layang mengisi ruang melodi yang kosong. Bentuk musik keroncong yang dicampur dengan musik populer
sekarang menggunakan organ tunggal serta synthesizer untuk mengiringi lagu
keroncong (di pentas pesta organ tunggal yang serba bisa main keroncong, pop, dangdut, rock, polka, mars).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar