Jejaring
sosial tak hanya sekedar tempat untuk mendapatkan teman baru di dunia maya.
Ternyata, jejaring sosial juga menjadi wadah bagi seseorang untuk mengeluarkan
semua unek-uneknya ataupun curhat.
Menurut
seorang pakar antropolog dari UI, Irwan Hidayana mengatakan bahwa masyarakat,
khususnya remaja, memerlukan ruang untuk mengekspresikan dirinya. Sayangnya,
keterbatasan ruang ini menyebabkan mereka mengekspresikannya melalui jejaring
sosial, seperti Twitter.Irwan juga mengatakan bila seorang remaja tak bisa
mengekspresikan bad mood-nya kepada orangtua mereka, bahkan anak-anak yang
tidak tinggal serumah dengan orangtuanya, seperti anak kos. Mereka tak punya
penyaluran ekspresinya, sehingga melampiaskanya kepada jejaring social. Irwan
mencontohkan masyarakat kota yang memiliki mobilitas tinggi, artinya kini
banyak orangtua yang bekerja dan pulang larut malam, menyebabkan komunikasi
anak dan orangtua terganggu. Jejaring
sosial dianggap menjadi cara terbaik bagi seseorang untuk mendapatkan
perhatian.
Seorang
Psikolog Dr. Rose Mini A.P., M.Psi mengatakan bahwa saat seseorang ngetweet
ekspresi bad mood di Twitter, mereka sebenarnya menginginkan adanya pertolongan
dari orang lain mengenai apa yang mereka rasakan. Sayangnya, banyak orang yang
tak menyadari mengekspresikan bad mood di Twitter justru bukanlah tindakan yang
bijaksana. Rose Mini juga menjelaskan bahwa belum tentu tweet yang kita tulis
akan di-reply dengan apa yang kita harapkan. Justru ujung-ujungnya malah
tweetwar, tidak ada pertolongan dan menjadi lebih galau. Lebih lanjut Rose Mini
menjelaskan bahwa suasana hati seseorang akan berpengaruh pada kognitif.
Sehingga perlu ditegaskan bahwa bad mood itu harus dilawan, seperti menguatkan
pemikiran positif. Rose juga mengungkapkan bahwa orang bad mood tidak dapat
bekerja secara optimal karena pemikirannya jelek terus, auranya tidak bagus.
Energinya juga mudah habis, sehingga merasa lebih mudah lelah. Kalau sedang bad
mood memang banyak orang mencari Twitter dan diary. Mencurahkan unek-unek
memang membuat perasaan lebih lega, sayangnya tidak pada respons yang
diharapkan. Alihkan dengan menyalurkan pada kegiatan yang menyenangkan bagi
kita, seperti hobi.
Dari
penjelasan diatas, hendaknya seseorang lebih bijaksana dalam berjejaring sosial
terutama terutama bila curhat di twitter. Semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar