Memotivasi
anak agar mengikuti kegiatan ekstrakurikuler di sekolah. Akan memberikan banyak
manfaat pada aspek kehidupan seorang anak, baik sekarang maupun di masa
mendatang.
Dengan mendorong dan mengarahkan anak pada kegiatan
ekstrakulikuler itu dapat membantunya mencarikan jati diri. Dari aktivitas ini,
bisa diketahui siapa dia dan apa yang ingin dilakukannya. Lebih jauh, anak juga
bisa menemukan hal apa yang disukainya dan bidang apa yang akan jadi
kegemarannya.
Mendorong anak Anda untuk ikut dalam kegiatan
ekstrakurikuler membantunya untuk mencari jati diri. Dari aktivitas ini, dia
bisa mengetahui siapa dia dan apa yang ingin dia lakukan. Lebih jauh, anak Anda
akan menemukan hal apa yang dia sukai dan bidang yang dia kuasai. Ekstrakurikuler
memberikan tiga hal yang bermanfaat bagi anak Anda yaitu aktivitas, aspirasi
dan prestasi.
Tapi ada beberapa hal yang harus diperhatikan, sebelum
mengikutsertakan dalam kegiatan tersebut. Berikut ini ada beberapa cara mudah
untuk mengarahkan anak pada bakatnya melalui
ekstrakurikuler.
1.Beri Kegiatan yang Disukai
Bantu anak untuk menemukan bakatnya dengan mendorongnya
mengikuti ekstrakulikuler. Bagaimana
caranya ? Beri pilihan kegiatan, dan minta anak memilih apa yang disukainya, misalnya
balet dan piano untuk anak perempuan atau basket dan gitar untuk anak laki-laki
Anda. Jangan beri banyak kegiatan, karena akan banyak tanggung jawab yang akan
membebaninya
2. Berikan Waktu
Anak yang telah mengetahui minat dan bakatnya sejak dini,
memang bisa menjadi seorang yang ahli dibidang- nya ketika dewasa nanti. Namun, kemampuan
itu biasanya hanya sekitar 20 persen jika tidak dikembangkan. Ada pula sekitar
25 persen anak-anak menemukan bakatnya setelah hanyut mengikuti arus yang ada disekitarnya. Sisanya sekitar 50-60 persen, masih mencari apa yang diminati,
bahkan sampai tumbuh remaja mereka belum menemukannya.
3. Coba dan terus mencoba
Ketakutan dan ketidakamanan harus diatasi. Beberapa anak
yang perfeksionis akan merasa frustasi ketika mereka tidak dapat melakukan
kegiatan tersebut dengan baik, sehingga mereka memilih untuk berhenti. Dalam
hal ini, adalah tugas orang tua untuk memberikan semangat dan dukungan pada anak agar kepercayaan dirinya
kembali lagi.
4. Mencari Celah
Ada kalanya Anda harus berhenti mendorong anak Anda untuk
melakukan kegiatan yang nampaknya tidak terlalu dia sukai. Cobalah untuk
mencari celah dengan mendengar dan mengamati apa yang disukainya. Anda bisa
mengamati tontonan favoritnya di tv, atau Anda bisa bertanya "Apa yang
akan kita lakukan untuk mengisi liburan?"
Hal-hal
kecil bisa mengarahkan seorang anak pada apa yang sesungguhnya dia sukai.
Misalnya seorang anak yang suka membantu orang tuanya memasak, mungkin dia
memiliki minat pada tata boga. Atau ketika seorang anak suka dengan film-film
dengan genre scientis, mungkin dia berbakat dalam bidang ilmiah. Bahkan jika
anak Anda suka membongkar-bongkar komputer biarkan dia melakukan hal tersebut,
mungkin dia tertarik dengan hal-hal yang berbau teknologi.
(dari berbagai sumber)
(dari berbagai sumber)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar