Larangan Puasa pada Hari Tasyriq
Di antara
hari yang terlarang untuk puasa adalah hari tasyriq (11, 12 dan 13 Dzulhijjah).
Rasulullah
shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
أَيَّامُ التَّشْرِيقِ أَيَّامُ أَكْلٍ وَشُرْبٍ
“Hari-hari tasyriiq adalah hari-hari untuk
makan dan minum” [Diriwayatkan oleh Muslim no. 1141, Ahmad 5/75, An-Nasaa’iy
dalam Al-Kubraa 4/221, Abu ‘Awaanah dalam Al-Mustakhraj no. 2916, Abu Nu’aim
dalam Al-Mustakhraj no. 2590-2591, Al-Baihaqiy dalam Al-Kubraa 3/311 &
4/297, Ath-Thabariy dalam Jaami’ul-Bayaan 4/212 no. 3912, Al-Faakihiy dalam
Akhbaar Makkah no. 2556, dan yang lainnya dari shahabat Nubaisyah bin ‘Abdillah
Al-Hudzaliy radliyallaahu ‘anhu].
يَوْمُ عَرَفَةَ وَيَوْمُ
النَّحْرِ وَأَيَّامُ التَّشْرِيقِ عِيدُنَا أَهْلَ الْإِسْلَامِ، وَهِيَ
أَيَّامُ أَكْلٍ وَشُرْبٍ
“Hari ‘Arafah[1], hari Nahr, dan hari-hari
tasyriiq adalah hari raya kita orang Islam. Dan ia adalah hari-hari untuk makan
dan minum” [Diriwayatkan oleh Abu Daawud no. 2419, At-Tirmidziy no. 773,
An-Nasaa’iy no. 3004, Ahmad 4/152, Ad-Daarimiy no. 1805 dan yang lainnya dari
shahabat ‘Uqbah bin ‘Aamir radliyallaahu ‘anhu. At-Tirmidziy berkata : “Hasan
shahih”. Dishahihkan oleh Al-Albaaniy dalam Shahiih Sunan At-Tirmidziy
1/407-408].
Yang Dikecualikan
Dikecualikan
bagi yang berhaji dengan mengambil manasik tamattu’ dan qiron lalu ia tidak
mendapati hadyu (hewan kurban yang disembelih di tanah haram), maka ketika itu ia boleh berpuasa pada hari
tasyriq.
Imam Malik,
Al Auza’i, Ishaq, dan Imam Asy Syafi’i dalam salah satu pendapatnya menyatakan
bahwa boleh berpuasa pada hari tasyriq pada orang yang tamattu’ jika ia tidak
memperoleh al hadyu (sembelihan qurban). Namun untuk selain mereka tetap tidak
diperbolehkan untuk berpuasa ketika itu. Dalil dari pendapat ini adalah sebuah
hadits dalam Shahih Al Bukhari dari Ibnu ‘Umar dan ‘Aisyah, mereka mengatakan,
لَمْ يُرَخَّصْ فِى
أَيَّامِ التَّشْرِيقِ أَنْ يُصَمْنَ ،
إِلاَّ لِمَنْ لَمْ يَجِدِ
الْهَدْىَ
“Pada hari tasyriq tidak diberi keringanan
untuk berpuasa kecuali bagi orang yang tidak mendapat al hadyu ketika itu.”
Yang Ada di Hari Tasyriq
Imam Nawawi
rahimahullah berkata, “Hari-hari tasyriq adalah tiga hari setelah Idul Adha.
Hari tasyriq disebut demikian karena pada hari itu kaum muslimin menyajikan
kurbannya dan ada yang menjemurnya di terik matahari. Dalam hadits disebutkan
dianjurkannya memperbanyak dzikir di antaranya takbir pada hari-hari tasyriq.”
(Syarh Shahih Muslim, 8: 18).
Demikian, uraian
yang singkat ini, semoga bermanfaat.
(Dari berbagai sumber)
infonya sangat bermanfaat sekali mbak/mas, makasih yach!! beritanya bagus banget dan sangat menarik untuk di baca hari ini. Ijin share juga ya, terimakasih.
BalasHapusterimakasih sudah berbagi suka deh bacanya
BalasHapusberita internasional