10/06/2014

HUKUM PUASA DI HARI TASYRIQ

Setelah perayaan Idul Adlha 10 Dzulhijjah, maka akan memasuki hari-hari Tasyriq tanggal 11, 12 dan 13 Dzulhijjah. Hari tasyriq (11, 12, 13 Dzulhijjah) adalah di antara hari yang dilarang berpuasa, baik itu puasa ayyamul bidh (13, 14, 15 Hijriyah), puasa Senin dan Kamis, maupun puasa Daud.

Larangan Puasa pada Hari Tasyriq
Di antara hari yang terlarang untuk puasa adalah hari tasyriq (11, 12 dan 13 Dzulhijjah).
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
أَيَّامُ التَّشْرِيقِ أَيَّامُ أَكْلٍ وَشُرْبٍ
“Hari-hari tasyriiq adalah hari-hari untuk makan dan minum” [Diriwayatkan oleh Muslim no. 1141, Ahmad 5/75, An-Nasaa’iy dalam Al-Kubraa 4/221, Abu ‘Awaanah dalam Al-Mustakhraj no. 2916, Abu Nu’aim dalam Al-Mustakhraj no. 2590-2591, Al-Baihaqiy dalam Al-Kubraa 3/311 & 4/297, Ath-Thabariy dalam Jaami’ul-Bayaan 4/212 no. 3912, Al-Faakihiy dalam Akhbaar Makkah no. 2556, dan yang lainnya dari shahabat Nubaisyah bin ‘Abdillah Al-Hudzaliy radliyallaahu ‘anhu].

يَوْمُ عَرَفَةَ وَيَوْمُ النَّحْرِ وَأَيَّامُ التَّشْرِيقِ عِيدُنَا أَهْلَ الْإِسْلَامِ، وَهِيَ أَيَّامُ أَكْلٍ وَشُرْبٍ
“Hari ‘Arafah[1], hari Nahr, dan hari-hari tasyriiq adalah hari raya kita orang Islam. Dan ia adalah hari-hari untuk makan dan minum” [Diriwayatkan oleh Abu Daawud no. 2419, At-Tirmidziy no. 773, An-Nasaa’iy no. 3004, Ahmad 4/152, Ad-Daarimiy no. 1805 dan yang lainnya dari shahabat ‘Uqbah bin ‘Aamir radliyallaahu ‘anhu. At-Tirmidziy berkata : “Hasan shahih”. Dishahihkan oleh Al-Albaaniy dalam Shahiih Sunan At-Tirmidziy 1/407-408].

Yang Dikecualikan
Dikecualikan bagi yang berhaji dengan mengambil manasik tamattu’ dan qiron lalu ia tidak mendapati hadyu (hewan kurban yang disembelih di tanah haram),  maka ketika itu ia boleh berpuasa pada hari tasyriq.

Imam Malik, Al Auza’i, Ishaq, dan Imam Asy Syafi’i dalam salah satu pendapatnya menyatakan bahwa boleh berpuasa pada hari tasyriq pada orang yang tamattu’ jika ia tidak memperoleh al hadyu (sembelihan qurban). Namun untuk selain mereka tetap tidak diperbolehkan untuk berpuasa ketika itu. Dalil dari pendapat ini adalah sebuah hadits dalam Shahih Al Bukhari dari Ibnu ‘Umar dan ‘Aisyah, mereka mengatakan,

لَمْ يُرَخَّصْ فِى أَيَّامِ التَّشْرِيقِ أَنْ يُصَمْنَ ، إِلاَّ لِمَنْ لَمْ يَجِدِ الْهَدْىَ

“Pada hari tasyriq tidak diberi keringanan untuk berpuasa kecuali bagi orang yang tidak mendapat al hadyu ketika itu.”

Yang Ada di Hari Tasyriq
Imam Nawawi rahimahullah berkata, “Hari-hari tasyriq adalah tiga hari setelah Idul Adha. Hari tasyriq disebut demikian karena pada hari itu kaum muslimin menyajikan kurbannya dan ada yang menjemurnya di terik matahari. Dalam hadits disebutkan dianjurkannya memperbanyak dzikir di antaranya takbir pada hari-hari tasyriq.” (Syarh Shahih Muslim, 8: 18).

Demikian, uraian  yang singkat ini, semoga bermanfaat.


(Dari berbagai sumber)

http://leadertreni.net/yoki




2 komentar:

  1. infonya sangat bermanfaat sekali mbak/mas, makasih yach!! beritanya bagus banget dan sangat menarik untuk di baca hari ini. Ijin share juga ya, terimakasih.

    BalasHapus
  2. terimakasih sudah berbagi suka deh bacanya

    berita internasional

    BalasHapus