Indonesia merupakan negara yang kaya akan kebudayaan seni. Hal ini dikarenakan suku-suku yang ada di Indonesia bermacam-macam. Salah satu kebudayaan seni tersebut adalah seni musik. Di Indonesia terdapat ribuan jenis musik, kadang-kadang diikuti dengan tarian dan pentas. Di beberapa daerah di Indonesia, yang terdiri dari beberapa suku yang memiliki ragam alat musik daerah yang berbeda-beda antara satu daerah dengan yang lainnya. Berikut ini adalah beberapa contoh alat musik daerah yang ada di Indonesia :
Gamelan
Gamelan adalah ensembel musik yang biasanya menonjolkan metalofon, gambang, gendang, dan gong. Istilah gamelan merujuk pada instrumennya/alatnya, yang mana merupakan satu kesatuan utuh yang diwujudkan dan dibunyikan bersama. Kata Gamelan sendiri berasal dari bahasa Jawa gamel yang berarti memukul/menabuh, diikuti akhiran an yang menjadikannya kata benda. Orkes gamelan kebanyakan terdapat di pulau Jawa,Madura, Bali, dan Lombok di Indonesia dalam berbagai jenis ukuran dan bentuk ansambel. Seperangkat gamelan biasanya terdiri atas bonang, saron, gender, rebab, siter, gong, kendang dan suling.
Gamelan
Gamelan adalah ensembel musik yang biasanya menonjolkan metalofon, gambang, gendang, dan gong. Istilah gamelan merujuk pada instrumennya/alatnya, yang mana merupakan satu kesatuan utuh yang diwujudkan dan dibunyikan bersama. Kata Gamelan sendiri berasal dari bahasa Jawa gamel yang berarti memukul/menabuh, diikuti akhiran an yang menjadikannya kata benda. Orkes gamelan kebanyakan terdapat di pulau Jawa,Madura, Bali, dan Lombok di Indonesia dalam berbagai jenis ukuran dan bentuk ansambel. Seperangkat gamelan biasanya terdiri atas bonang, saron, gender, rebab, siter, gong, kendang dan suling.
Angklung
Angklung adalah alat musik multitonal (bernada ganda) yang secara tradisional berkembang dalam masyarakat berbahasa Sunda di Pulau Jawa bagian barat. Alat musik ini dibuat dari bambu, dibunyikan dengan cara digoyangkan (bunyi disebabkan oleh benturan badan pipa bambu) sehingga menghasilkan bunyi yang bergetar dalam susunan nada 2, 3, sampai 4 nada dalam setiap ukuran, baik besar maupun kecil.
Angklung terdaftar sebagai Karya Agung Warisan Budaya Lisan dan Nonbendawi Manusia dariUNESCO sejak November 2010.
Angklung terdaftar sebagai Karya Agung Warisan Budaya Lisan dan Nonbendawi Manusia dariUNESCO sejak November 2010.
Kolintang
Kolintang (atau kulintang) adalah alat musik perkusi yang terbuat dari bilah kayu dengan kotak resonansi dibawahnya. Dimainkan dengan cara dipukul . Di Indonesia kolintang dihubungkan dengan orang Minahasa dari Sulawesi Utara, namun kolintang juga terkenal di Malukudan Timor.
Sasando
Sasando adalah sebuah alat instrumen petik musik. Instumen musik ini berasal dari pulau Rote, Nusa Tenggara Timur. Secara harfiah nama Sasando menurut asal katanya dalam bahasa Rote, sasandu, yang artinya alat yang bergetar atau berbunyi. Konon sasando digunakan di kalangan masyarakat Rote sejak abad ke-7. Bentuk sasando ada miripnya dengan instrumen petik lainnya seperti gitar, biola dan kecapi.
Bagian utama sasando berbentuk tabung panjang yang biasa terbuat dari bambu.
Lalu pada bagian tengah, melingkar dari atas ke bawah diberi ganjalan-ganjalan di mana senar-senar (dawai-dawai) yang direntangkan di tabung, dari atas kebawah bertumpu. Ganjalan-ganjalan ini memberikan nada yang berbeda-beda kepada setiap petikan senar. Lalu tabung sasando ini ditaruh dalam sebuah wadah yang terbuat dari semacam anyaman daun lontar yang dibuat seperti kipas. Wadah ini merupakan tempat resonansi sasando.
Sampek / Sape’
Sampek adalah alat musik tradisional Suku Dayak Kayaan yang berada di Kalimantan Barat. Bentuknya berbadan lebar, bertangkai kecil, panjangnya sekitar satu meter. Alat musik ini terbuat dari berbagai jenis kayu. Namun, yang paling sering dijadikan bahan adalah kayu arrow, kayu kapur, dan kayu ulin dan dibuat secara tradisional. Proses pembuatan bisa memakan waktu berminggu-minggu. Dibuat dengan 3 senar, 4 senar dan 6 senar. Biasanya sampek akan diukir sesuai dengan keinginan pembuatnya, dan setiap ukiran memiliki arti.
Talempong
Talempong
adalah sebuah alat musik pukul tradisional khas suku Minangkabau. Bentuknya
hampir sama dengan instrumen bonang dalam perangkat gamelan. Talempong dapat
terbuat dari kuningan, namun ada pula yang terbuat dari kayu dan batu. Saat ini
talempong dari jenis kuningan lebih banyak digunakan. Talempong berbentuk
lingkaran dengan diameter 15 sampai 17,5 sentimeter, pada bagian bawahnya
berlubang sedangkan pada bagian atasnya terdapat bundaran yang menonjol
berdiameter lima
sentimeter sebagai tempat untuk dipukul. Talempong memiliki nada yang berbeda-beda.
Bunyinya dihasilkan dari sepasang kayu yang dipukulkan pada permukaannya.Talempong
biasanya digunakan untuk mengiringi tarian pertunjukan atau penyambutan,
seperti Tari Piring yang khas, Tari Pasambahan, dan Tari Gelombang. Talempong
juga digunakan untuk melantunkan musik menyambut tamu istimewa. Talempong ini memainkanya
butuh kejelian dimulai dengan tangga nada do dan diakhiri dengan si.Talempong
diiringi oleh akord yang cara memainkanya serupa dengan memainkan piano.
Tifa
Tifa mirip
dengan alat musik gendang yang dimainkan dengan cara dipukul. Alat musik ini
terbuat dari sebatang kayu yang dikosongi atau dihilangi isinya dan pada salah
satu sisi ujungnya ditutupi, dan biasanya penutupnya digunakan kulit rusa yang
telah dikeringkan untuk menghasilkan suara yang bagus dan indah. Bentuknyapun
biasanya dibuat dengan ukiran. Setiap suku di Maluku dan Papua memiliki tifa
dengan ciri khas nya masing-masing.
Tifa
biasanya digunakan untuk mengiringi tarian perang dan beberapa tarian daerah
lainnya seperti tari Lenso dari Maluku yang diiringi juga dengan alat musik
totobuang, tarian tradisional suku Asmat dan tari Gatsi.
***dari berbagai sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar